hai selamat bergabung disini semoga bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita semua.

Disini tempat kita saling berbagi pengetahuan dan bukan untuk saling memperlihatkan siapa yg jago siapa paling hebat..

tapi mari kita saling bertukar pengetahuan.....

WARNING......!!!!

Bagi member yg usianya di bawah dari 17 thn dimohon kiranya agar tidak membuka room khusus
dewasa semua yg ada didalam adalah diluar tanggung jawab kami....

Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Join the forum, it's quick and easy

hai selamat bergabung disini semoga bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita semua.

Disini tempat kita saling berbagi pengetahuan dan bukan untuk saling memperlihatkan siapa yg jago siapa paling hebat..

tapi mari kita saling bertukar pengetahuan.....

WARNING......!!!!

Bagi member yg usianya di bawah dari 17 thn dimohon kiranya agar tidak membuka room khusus
dewasa semua yg ada didalam adalah diluar tanggung jawab kami....

Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Pengalaman masa lalu: di rumah baru!

Go down

Pengalaman masa lalu: di rumah baru!  Empty Pengalaman masa lalu: di rumah baru!

Post  devil Tue Dec 07, 2010 12:39 am

Saat itu aq masih kuliah di semester awal...

----

Papi baru membeli tanah baru didaerah barat. Kompleksnya masih baru, jadi tidak
banyak penghuninya. Kebetulan dideretan tempat rumah baru aq ini belum dihuni.
Papi lalu membayar kontraktor untuk melakukan pembangunan.

Aq sering disuruh papi aq buat ngawasi tukang. Maklum, beliau sibuk dan aq
adalah anak tertua yang masih ada disini. Koko aq di LN jadinya ngga bisa.
hehehe...

Dari sekian banyak tukang bangunan yang bekerja disana, hanya 1 yang cukup
menarik perhatian aq. Wajah seh biasa, standar hehehe...
Namanya Irfan, modelnya yang cukup urakan menarik perhatianku. Apalagi dia
yang paling berani dan sering banget menggodaku, sekedar iseng sih.
Ngga pernah liat ce cakep rupanya ya. hahaha...
btw, sejak pengalaman aq dengan tukang antar galon yang menyenangkan,
sejujurnya aq lebih terbuka pada cowok, apapun profesinya...khususnya yang
item-item.

Jadi ketika aq digoda dan diusilin ama Irfan, aq tidak merasa aneh dan biasa-
biasa saja. Malah kadang aq godain balik sampe seluruh tukang pada ribut
haha...sehingga dapat dibilang udah akrab setelah sekian bulan bertemu.

Pada suatu kesempatan Irfan tanya no hp aq, ya aq kasih tapi yang nomor
discardable, bukan nomor utama hehehe...
kami lalu sering sms-sms-an dan sesekali menyerempet ke hal-hal begituan

Salah satu contohnya:
I : nik ngapain?
Me: mo tau aja
I : ga boleh ya? somboooong!
Me: BIARIN!
I : Ih..pake baju apa nih?
Me: mau tahu aja...pake kaus donk
I : o...pake daleman ngga?
Me: KURANG AJAR! Jelas pake lah
I : o...warnanya?
Me: HE! Ngapain mo tahu? Ya pink-lah!
I : wooo! yang bawah?
Me: Ga pake
I : OUCH!
(abis itu aq cuekin hahaha)

---

Sore itu aq ditelp papi, disuruh ke rumah baru untuk mengawasi tukang. ini
keliatannya adalah hari terakhir, karena proses pembangunannya sudah selesai.
Tinggal 1-2 tukang saja yang masih masuk, membersihkan daerah rumah, termasuk
si Irfan ini.

Karena sudah diperintah papi, aq cepat-cepat pulang dari mall bersama teman-
teman dan langsung meluncur ke rumah baru itu. Waktu itu aq mengenakan kaus
kuning ketat dengan celana pendek hitam.

Sesampainya dirumah baru itu, hari sudah mulai malam. hanya Irfan yang masih
ada, itupun dia abis mandi. Biasa, begitu liat aq, apalagi pake kaus seksi
begini, gatelnya kumat langsung suit-suit bla-bla godain. Aq cuekin sambil
melihat-lihat kerjaannya dia. Melihat aq serius begitu, dia juga berubah,
dari cengar-cengir menjadi serius dan menemani aq melihat-lihat.

Setiap ruangan aq periksa, termasuk kamar utama yang sudah selesai sejak awal.
Aq siapkan ranjang kecil disini, supaya kalo aq harus mengawasi tukang satu
hari penuh, aq ada tempat buat istirahat. Pas mau menyalakan lampu, lho kok
mati. Aq suruh dia untuk perbaiki.

Irfan lalu kebelakang mengambil tangga dan menyiapkannya didalam kamar,
karena posisi lampu yang berada diatas plafon (spotlight). Ada 2 lampu yang
putus sehingga dia harus mengganti kedua-nya. Karena dia abis mandi dan tak
mau bajunya kotor karena keringat, dia melepas kemejanya. uts...kekar juga
badannya, namanya juga tukang, item lagi xixixi...aq suka melihatnya!

Takut keringetan nanti non, ujarnya singkat. Aq mengangguk sambil tersenyum.
Dia melihatku lalu cengar-cengir...Apa yang bawah perlu dilepas sekalian non?
Aq melotot tetapi kemudian timbul keisenganku, dan aq jawab: ya terserah lho...
Dia tertawa kecil lalu BENERAN melorot celana panjangnya, sehingga dia tinggal
pake CD item model segitiga, dgn bagian depannya menonjol! Aq melotot sebentar
WOW! ujarku dalam hati.

"Yeeeek!", teriakku kecil sambil menutup mata. Dia tertawa kecil. Irfan lalu
menaiki tangga dan mulai mengganti lampu yang rusak satu-per satu. Selama dia
bekerja, aq terus mengamati bodynya yang item kekar plus bagian kemaluan yang
menonjol itu. Ouch! tiba-tiba jantungku kok berdegub kencang ya...oh tidak!
birahiku mulai bekerja. No! I must stop this!

Setelah selesai, dia lalu turun dari tangga. Aq tetap tegang. Udah non, ujarnya
singkat. Aq mengangguk. Nonik cakep lho, saya foto boleh? tiba-tiba dia bicara
begitu? Aq berpkir sejenak, lalu aku iyakan.
Pengalaman masa lalu: di rumah baru!  Uqvnyu3704utsfe2

Anu nik, saya mau kembalikan tangga ini, kebelakang dulu ya? Nanti saya kembali
lagi. Aq mengangguk dan menunggu dia. Tak lama kemudian diapun kembali, sambil
cengar-cengir tentunya.

Hayo...itu nonik pake daleman ndak? godanya. Aq cuman melotot sambil berdiri
di depan jendela, mencoba menyalakan lampu yang baru. Sesekali aq lirik,
dia sibuk kesana kemari tetapi ndak ada hal yang penting yang dilakukan.
Jadi kesannya kayak biar ndak canggung gitu, dan berlama-lama didalam kamar
bersama aq.

Yang kapan hari kesini itu pacarnya ya non? Aq mengangguk. O...saya rasa pasti
ngga sunat tuh pacarnya nonik. Trus kenapa? tanyaku heran. Dia tersenyum. Kalo
saya sunat lho nik, jadinya mantap. Aq cuman tersenyum sambil melirik kearah
kemaluannya. Iya ya. keliatan montok gitu dari luar xixixi...Nonik ngapain aja
hayo waktu disini sama koh andre? godanya. Aq cuek saja, emang napa? mo tau aja.
Ah masa ngga boleh tahu. Aq cuman melengos. Eh, punya saya ama punya pacarmu
gede mana nik? tanyanya sambil cengar-cengir. Maksudnya? Aq pura-pura ngga
paham. Ininya lho nik, ujarnya seraya menujuk kebawah. Aq tertawa, mana aq
tahu, lagian aq blm pernah liat punya elo. Dia terbahak-bahak mendengar
jawabanku. Trus, dasar cowok bengal, dia tiba-tiba melorot cd-nya!!! dan
membuatku melihat dengan jelas senjata andalannya!

"Yeeeeeeeeeeeeeeeeek!" teriakku sambil memalingkan wajah sambil menyuruhnya
menutup auratnya. Wow! gede amat ya, ujarku dalam hati, itu dalam posisi
tidur, belum kalo lagi berdiri. Wiiih.....Dia terkekeh-kekeh sebentar.
Nik, nonik ini seksi dan cakep abis. boleh ngga mas liat sebentar saja?
masa seumur hidup ngga pernah liat body ce amoy? ujarnya. Aq mengerutkan dahi
lalu memandang dia ga percaya, berani juga nih buka omongan seperti itu,
dasar bengal!
mungkin dasarnya adalah tukang bangunan ya, jadinya kalo ngomong itu ceplas-
ceplos ga pake trik. Dia cengar-cengir sambil tetap bugil didepanku.
Dia mengocok penisnya supaya menjadi berdiri dan wow! jujur aq terpesona
dengan senjatanya. Uh, kalo penis itu masih mq aq rasanya bakal nikmat deh!

NO! Feli no! Stop that!

Ayolah, cuman liat doang kok! kita kan dah kenal cukup lama dan nonik udah
akrab kan sama saya. Saya yakin nonik dah nyaman sama saya, kalo ngga mana
mau sampeyan disini sampe sekarang toh? Aq tertegun, kena sKAK MAT! xixixi...
Aq pengen banget liat body ce cina, apalagi pas udah akrab dengan nonik itu
semakin menggebu deh keinginan mas ini. Janji, nonik ngga akan ada apa-apa.

Aq diam, Irfan memang bengal, tetapi entah,sikapnya pada aq selama ini membuatku
merasa nyaman berdekatan dengan dia, biarpun bengal! Ampir 1 tahun lebih setiap
hari ketemu terus dan digodain terus. hehehe...Aneh ya? ini ada apa sih?

Maunya gimana sih? tanyaku pelan. Dia ngga menjawab tetapi tetap cengar cengir.
Kemudian dia berjalan mendekati aq, jantungku semakin berdebug kencang! Penisnya
yang udah mancung semakin mendekatiku.

Awalnya dia berusaha mencium pipiku tapi aq menghindar, lalu berusaha mencium
bibirku dan aq tetap menghindar. Irfan tidak menyerah, dia memegang tanganku dan
menarikku duduk keatas ranjang. Aq ingin menolak tapi entah mengapa ada dorongan
yang memaksaku untuk tetap diam dan menunggu. Jemarinya langsung memegang
payudaraku dan meremasnya perlahan. Aq berusaha menutupinya tetapi kalah kuat.
Akhirnya aq biarkan dia memangku aku dan dari belakang payudaraku diremas-remas
dengan penuh gairah. Sakit, tetapi memancing gairahku.

Oh, nonik ini seksi banget! waangi lagi! aduh...ini 34B ya nik? desahnya penuh
nikmat sambil terus meremasi payudaraku. Aq diam saja, memejamkan mata menikmati
pelcehan ini.

Kaus ketatnya dilepas yuk non, ujarnya. aq diem saja. Dia lalu menarik kausku
dan melemparkannya kelantai. Sekarang dia jongkok didepan aku. Bra krem yang
aq pake pun dilepasnya. Mas, mau diapain mas? jangan mas, pintaku lemah.
Irfan tidak memperdulikan aq lalu membuang bra itu ke lantai. Wow! putihnya
susumu mbak! ujarnya, seksi sekali. Matanya melotot melihat payudaraku dan
langsung dengan ganas menjilatinya dan menyedot putingku dengan penuh nafsu.
Aq merasa geli sekaligus sakit. Mas, pelan-pelan, sakit mas. rintihku. Irfan
mengangguk dan kembali mencumbui payudaraku tetapi tidak sekasar tadi.
Oh...enaknya puting payudara yang disedot cowok! lidahnya bermain-main diatas
puting dan sekitarnya membuatku merintih keenakan, lupa deh siapa aq dan
siapa dia. xixixi...

Setelah puas bermain-main dengan payudaraku, dia lalu menidurkan aq keatas
ranjang. Aq menolak dan berusaha bangkit, tetapi tenaganya terlalu kuat,
ditambah perlawanan aq itu tidak sepenuh hati, karena sebagian diriku
menginginkan seks dengan dia, sebagian yang lain MENOLAK karena aku terikat
komitmen, berpacaran dengan Andre, kekasihku. Seharusnya hanya dia toh yang
bisa menikmatiku. Ini kok...

Dengan leluasa dia lalu melepas celana pendek hitamku dan menarik celana dalam
pink yang aq kenakan. Mas jangan donk mas! pintaku melas sambil berusaha
menahan celana dalamku. Irfan diam saja tetap melucuti celanaku sampai aku
akhirnya telanjang. Oh mbak! saya beruntung banget bisa menikmati
sampeyan malam ini, mimpi apa ya saya!

Mas jangan, saya ndak mau! ujarku memelas. Dia diam saja, lalu memandangku
dengan tajam. Mbak ndak mau ya? tanyanya. Aq tiba-tiba terdiam. Dia tersenyum
penuh arti. Jarinya lalu menggesek2 mq aq, menusuknya perlahan.
Aouh! Aq merasa agak sakit. Duh, udah becek begini kok ya masih
pura-pura toh nik! ujarnya penuh kemenangan. Rupanya tadi dia memeriksa,
apa bener aq ini menolak atau hanya pura-pura. Sial!

Dia lalu menindihku dan memposisikan penisnya yang besar itu dibelahan mq
aq. Oh tidak! aq bakal disetubuhi dia nih! mas jangan mas...mas....Pintaku
melas, tetapi Irfan tidak lagi mendengarkan rintihanku, dia tahu aq cuman
setengah hati menolaknya.

Setelah beberapa kali mencoba dan gagal, akhirnya dia berhasil juga memasukkan
penisnya kedalam mq aq. Aouhc! Perihhhh! Aq merintih, sakit mas, besar banget
barangnya! teriakku kecil. Irfan memejamkan mata sambil mendesah oh mqmu enak
banget mbak! sempit, becek, hangat! Dia lalu memelukku sambil membenamkan
penisnya yang besar didalam vagina aq. Aq masih merasa perih, rupanya dia
sengaja membiarkan penisnya didalam supaya vaginaku terbiasa dahulu.

Setelah sekian waktu dia menindihku tanpa menggenjot, akhirnya dia putuskan
sudah waktunya. Pinggangnya lalu perlahan naik turun, mengkocok penisnya
didalam mq aq. Oh...oh..mas...sakit ah...erangku...yang menyebalkan, dia
tidak terlalu perduli dan terus menyetubuhiku dengan kasar. Untungnya,
lama-lama vagina aku terbiasa dengan ukuran penisnya, plus cairan pelumas
udah banyak yang keluar sehingga aq perlahan tetapi pasti mulai merasakan
kenikmatan berhubungan seks.

Aduh mbak, enaknya mq cina mbak! sempit hangat...basah...aouhc..ouch...erangnya
penuh nikmat, aku diam saja, berusaha merasakan penisnya yang keluar masuk mq-ku.
Setelah beberapa menit barulah kami benar-benar berhubungan seks yang sama-sama
enak. Dia mengangkat lenganku dan mencumbui payudaraku. Aq hanya bisa merem-melek
menikmati permainan seks ini, permainan seks kasar yang aq suka! Dia berusaha
menciumi bibirku tetapi aq selalu berusaha menghindar. Tetapi karena posisinya
yang tidak memungkinkan akhirnya dia berhasil menciumi bibirku dan kamipun
akhirnya asyik berhubungan badan sambil berpelukan dan berciuman bibir.
Ouh...nikmatnya!

Setelah beberapa menit, aq merasakan gejolak orgasm semakin mendekat, mq aq
mulai berkedut, pinggang bawahku mulai kejang-kejang dan akhirnya sebuah
gelombang tsunami kenikmatan seksual menyerangku.
"mas..mas...maa....aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! ", aq terpekik nikmat, merasakan
mq aku berkedutan meremasi penisnya, pinggangku terasa ngilu kejang-kejang.
Irfan semakin garang mengkocok penisnya didalam mq aq dan membuatku semakin
merasakan tingginya kenikmatan seksual ini. Selama beberapa detik tubuhku
kejang-kejang didalam pelukannya dia, lalu aq merasa lemas sekaligus puaaas!
Irfan mencium pipiku, puas mbak? aq mengangguk pelan sambil terpejam. Punyaku
ama punya pacar sampeyan enak mana? tanyanya. Aq tersenyum sambil memandangnya
lalu aku cium bibirnya tanpa menjawab. Dia mengerti maksudku dan kami lalu
berciuman bibir dengan mesra seperti sepasang kekasih, penisnya masih kokoh
menancap didalam mq aq.

Setelah aq lumayan lega, dia menarikku dan mulai melakukan doggy sex. Oh, aq
sungguh lemas setelah orgams tadi sampai tidak kuat menopang badanku dan
akhirnya aq hanya bisa menaikkan pantatku sedangkan kepalaku tiduran diatas
bantal. Deru nafas Irfan yang penuh gairah terdengar dengan jelas, sambil
merasakan ada penis besar, keluar masuk mq aq. Lengannya yang kekar menggoyang
pinggangku untuk mengkocok penisnya didalam vaginaku.

Tiba-tiba...

"Fan, Irfan, dimana kamu?". tiba-tiba terdengar suara. Oh Shit! Itu Zaid,
tukang lain yang kebetulan bertugas malam ini bersama Irfan. Aq langsung berdiri,
mencabut penis Irfan dan menyuruhnya untuk diam. Dia bingung sebentar kemudian
menurutiku untuk tetap diam. Terdengar zaid buka tutup pintu dibelakang. Aq lalu
meloncat dari tempat tidur dan perlahan mengunci pintu kamar ini. Irfan terkekeh,
kenapa ngga diajak sekalian mbak? Aq melotot. Dia lalu berkata, bukannya rejeki
harus dibagi-bagi ya? Aq melotot tambah lebar. Dia tertawa kecil lalu merebahkan
dirinya keatas ranjang tanpa berbicara lagi. Zaid lalu mencoba membuka pintu
kamar ini tapi untungnya baru saja aq kunci. Irfan cuman tersenyum tetapi tidak
berbicara apa-apa. Akhirnya Zaid pun keluar dari rumah dan pergi. Ah...lega....!

Irfan lalu memanggilku dan menyuruhku memasukkan penisnya kedalam mq aq. Karena
dia lagi tiduran, berarti aq yang berada diatas. Perlahan aq posisikan penisnya
itu untuk masuk kedalam. Ouh! terasa panas, perih! Irfan lalu melumuri penisnya
dengan ludah dan kami lalu mencoba memasukkannya kembali. Uhh...tidak bisa...
vagina aq sudah mengering dan ketika dipaksa masuk, terasa perih. Melihat aq
meringis kesakitan, Irfan lalu merasa kasihan.

Aduh...trus gimana mbak? nanggung nih...ujarnya kecewa. Aq terdiam, mau aq emut?
weks tak sadar bisa menawarkan itu. Irfan seakan tak percaya mendengar tawaranku
dan langsung mengiyakan, daripada tidak crot...hehehe..

Dia lalu duduk ditepi ranjang, aq jongkok didepannya dan mulai memasukkan penis
itu kedalam mulut. Ouh...besarnya...mulutku terasa penuh banget. Perasaan kalo aq
meng-oral penisnya andre ndak sebesar ini deh. Irfan mengerang keenakan aku oral.
tangannya tak henti-hentinya meremasi payudaraku dan memainkan putingku dengan
jemarinya. Kadang terasa sakit tapi ya sudah, aq biarkan saja. Setelah agak lama
aku oral, penisnya mulai agak berkedutan, wah mau crot nih...Aq terus sedot dengan
kuat penis itu sambil jari-jariku memilin putingnya.

"Oh yaa...mbak...oh nonik...enak oooooooooooooo", Irfan mengerang keenakan ketika
penisnya dengan tiba-tiba menyemburkan sperma DIDALAM MULUTKU! Ouch! Jemarinya
juga semakin kuat meremas payudaraku. Huh, ndak tahu itu sakit apa ya!

Ingin rasanya menarik mulutku agar aq tidak harus menelan spermanya, tetapi aq
merasa "berhutang" gara-gara diberi orgasm yang luar biasa, jadinya aq paksakan
diriku untuk tetap menyepong penisnya dengank uat saat dia ejakulasi. Uh...terasa
semprotan demi semprotan sperma memenuhi mulutku dan terpaksa sebagian aq telan
agar tidak penuh didalam.

---

Kami lalu berpakaian tanpa banyak bicara, suasananya benar-benar canggung.
Makasih ya mbak, sampeyan sungguh seksi abisss dan uenak tenan....koh andre
benar-benar hoki. Aq cuman tersenyum. Ketika dia berusaha menciumku, aq kembali
menghindar tetapi tetap tersenyum. Dia agak kecewa tetapi rasanya dia mulai
mengerti. It just SEX ok? nothing more!

tak lama kemudian kami keluar dari rumah dan pergi sendiri-sendiri.
devil
devil
Junior Member
Junior Member

Jumlah posting : 33
Join date : 07.12.10

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik